Meliana¹, Fitri Eka
Sari²
ABSTRAK
Ketuban Pecah Sebelum
Waktu (KPSW) terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu disebut ketuban pecah
dini. World Health
Organization (WHO) melaporkan setiap tahun tidak kurang dari 500.000 ibu hamil
dan bersalin meninggal di seluruh dunia salah satu kasus kematian ibu
disebabkan oleh keguguran kandungan atau KPSW, dimana 95% terjadi di
negara-negara berkembang termasuk Indonesia (Kemenkes RI, 2012). Faktor yang mempengaruhi kejadian KPSW
diantaranya riwayat KPSW sebelumnya, paritas, usia, pekerjaan, riwayat abortus, jarak kehamilan, dan
riwayat penyakit. Tujuan penelitian diketahui
determinan kejadian KPSW di Rumah Sakit Umum Daerah Menggala 2014.
Penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control.
Populasi seluruh ibu
yang melahirkan di RSUD Menggala Tulang Bawang 2014
dengan sampel kasus 66 dan kontrol 66. Pengambilan data dengan simple random sampling. Analisis dignakan chi square dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan ada
hubungan riwayat KPSW dengan kejadian KPSW (p=0,008), paritas (p=0,008), usia
(p=0,003), pekerjaan (p=0,000), dan jarak
kehamilan (p=0,015). Variabel riwayat abortus (p=0,294), dan riwayat penyakit
(p=0,114) tidak berhubungan dengan kejadian KPSW. Variabel paling dominan
terhadap kejadian KPSW adalah pekerjaan (p=0,000 dengan OR=19,2). Dapat disimpulkan derajat kepercayaan 95%, riwayat KPSW,
paritas, usia, pekerjaan dan jarak kehamilan berhubungan dengan kejadian KPSW, dan pekerjaan merupakan variabel paling dominan.
Disarankan agar para ibu lebih berhati–hati dalam menjaga kehamilan,
memeriksakan kandungan secara berkala.
Kata Kunci : Riwayat KPSW, paritas, usia, pekerjaan, riwayat abortus,
jarak kehamilan, riwayat penyakit, kejadian
KPSW.
1) FKM Universitas
Malahayati Bandar Lampung
2) Dosen FKM Universitas Malahayati Bandar
Lampung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar