WD Ari Pratama1, Zaenal Abidin2
ABSTRAK
Diare merupakan masalah kesehatan terbesar di Indonesia terutama
terjadi pada bayi dan balita. Kondisi sanitasi lingkungan dan berinteraksi dengan perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang baik
sehingga mengakibatkan keadaan sanitasi masyarakat yang kurang memenuhi syarat, sehingga menimbulkan diare salah
satu penyakit yang berpotensial menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan
dengan kejadian diare pada balita.
Penelitian ini
merupakan observasional analitik dengan pendekata crossectional, dengan sampel 110 balita di Kampung Wonosari yang
dikumpulkan melalui wawancara dan observasi langsung. Data dianalisis secara
univariat dan bivariat dengan uji chi-square.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar balita berusia 36-59 bulan
(56,4%), berjenis kelamin perempuan (59,1%) dan yang mengalami diare hanya
sebagian kecil (35,5%). Kondisi sanitasi lingkungan sebagian besar tidak
memenuhi syarat. Sanitasi lingkungan yang berhubungan dengan diare pada balita
adalah kondisi sarana air bersih (p-value
: 0,000; OR = 9,3), kondisi tempat pembuangan tinja (p-value : 0,000; OR = 41,4), kondisi tempat pembuangan sampah (p-value : 0,001; OR = 4,8) dan kondisi
SPAL (p-value : 0,020; OR = 13,8).
Disarankan untu meningkatkan kualitas sanitasi dasar melalui penggerakan
program sanitasi dasar berbasis masyarakat (STBM) dan membiasakan diri dalam
berperilaku sehat dan menjaga kondisi sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat
sebagai upaya pencegahan diare.
Kata Kunci : Sanitasi Lingkungan, Diare, Balita
1) Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji Prop. Lampung
2) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati Bandar Lampung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar